Cintai Indonesia dari generasi muda di depan
HarianExpress.com-Jakarta Sekitar 1.145 kilometer dari Jakarta, di sebuah pulau di utara Indonesia, sekelompok anak muda mengulangi Sumpah Pemuda -- komitmen yang diulangi oleh para pendiri bangsa 94 tahun lalu. Angin topan yang menderu, deburan ombak di laut, dan kekuatan besar di Laut Cina Selatan tidak dapat menghentikan semangat nasionalisme para pemuda Kepulauan Natuna Indonesia.
“Pertama, kami putra dan putri Indonesia berjanji bernegeri satu, Indonesia. Kedua, kami putra dan putri Indonesia berikrar berbangsa satu, bangsa Indonesia, tiga, kami putra dan putri. Indonesia, berjanji untuk mendukung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Kata-kata patriotik yang tertulis dalam Sumpah Pemuda diucapkan dengan penuh percaya diri oleh anak-anak Natuna. Pikiran inspiratif bagi mereka yang mendengarnya.
Memang, pulau-pulau di Kabupaten Natuna berperan sebagai pembatas pulau-pulau di Indonesia yang menjadi pintu gerbang negara.
Perairan Kepulauan Natuna digambarkan sebagai halaman belakang terbesar Indonesia. Banyak sumber daya minyak dan gas bumi, kekayaan ikan, terumbu karang dan sumber daya alam lainnya yang dimiliki daratan dan lautan Natuna terlihat seperti tanaman indah yang menghiasi taman.
Bagaikan istana, perairan Natuna adalah lahan yang indah penuh dengan tanaman mahal. Dan pemuda pulau adalah kekuatan pertahanan di depan musuh yang ingin datang untuk menghancurkan dan mencuri.
Oleh karena itu, pemuda Natuna harus tangguh dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
Semangat persatuan
Menumbuhkan semangat nasionalisme di Natuna tidaklah sulit. Orang tua telah mewariskan rasa nasionalisme kepada anak-anak mereka sejak usia dini.
Faktanya, cinta Indonesia di kalangan pemuda lokal telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya perhatian yang diberikan pemerintah pusat kepada Natuna, menurut Perwakilan Genre Natuna Fikri Katriansah.
Memang, Presiden Joko Widodo memiliki mata dan cinta pada Natuna. Dia mengunjungi kabupaten secara teratur dan telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan warga pesisir.
Pemerintah pusat dan daerah sangat ingin mensukseskan Natuna.
Baru-baru ini, pemerintah menetapkan Natuna sebagai pulau berbasis digital, atau Natuna Digital Island. Bahkan menjadi kebanggaan dan keceriaan masyarakatnya.
Berbagai inisiatif pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah juga semakin memperkuat motivasi para pemuda Natuna untuk memberdayakan diri agar menjadi lebih baik dan mampu bersaing dengan rekan-rekan dari daerah lain di Indonesia.
Misal seperti Fikri. Siswa kelas dua belas SMA I Bunguran Timur ini sangat yakin bisa memenangkan kompetisi dan mewujudkan mimpinya melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Riau dan meraih gelar PhD.
"Natuna mungkin pulau di luar negeri, yang sepertinya bukan, tapi itu tidak memberi kita kesempatan untuk menjadi lebih baik. Kita punya motivasi untuk bersaing lebih jauh," katanya begitu.
Kata-kata Fikri terdengar bijak melampaui usianya yang sebenarnya. Tidak ada rasa minder seperti orang yang bukan dari kota besar. Yang ada hanyalah kebanggaan menjadi warga Natuna yang bisa berbuat apa saja dan siap bela negara.
Menurutnya setiap daerah di Indonesia adalah unik, oleh karena itu setiap anak muda memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Kerja sama dari mereka semua benar-benar membuat Indonesia kuat.
"Peluang kita sama. Tidak ada yang menghalangi kita untuk bersaing di kota-kota besar, seperti kota-kota di Jawa dan Sumatera bagian lain," tegasnya.
Padahal, semua warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan membangun negara, termasuk Natuna.
Pemerintah pusat dan daerah memberikan banyak kesempatan bagi anak-anak berprestasi Tanah Air untuk mengembangkan diri.
Bupati Natuna Wan Siswandi juga mengajak seluruh anggota pemuda di daerahnya untuk memiliki sifat-sifat yang baik, untuk menghimpun kekuatan, semangat, untuk melanjutkan, dan meningkatkan kemampuannya untuk menjadi generasi yang terbaik sekarang dan yang akan datang.
Dalam upacara Pertunangan Pemuda Ranai baru-baru ini, ia mengajak kaum muda untuk menyikapi perbedaan secara cerdas guna memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia.
Gubernur Ansar Ahmad juga mengimbau para pemuda Natuna untuk tidak takut bersaing dengan rekan-rekannya dari daerah lain.
Anak-anak yang tinggal di pulau-pulau tidak punya alasan untuk meremehkan diri mereka sendiri karena bukti kehidupan mengungkapkan bahwa mereka memiliki kemampuan yang mungkin tidak dimiliki kota-kota besar.
Dalam hal kecerdasan, jelas bahwa anak-anak Natuna kompetitif karena mereka makan ikan segar dan bergizi untuk meningkatkan kecerdasan mereka.
Yang perlu dilakukan adalah bagaimana menjaga harkat dan martabat setiap orang di Natuna. “Jadi, tolong jangan pernah minder (hanya) karena kita tinggal di pulau. Kita buktikan ke depan akan banyak anak-anak muda dari Kepulauan Riau yang mampu berkontribusi di masyarakat di tingkat nasional. ,” kata Ahmad.
Penjaga perbatasan
Pada akhirnya, hidup terus berjalan, dan generasi mudalah yang akan melanjutkan warisan. Pemuda hari ini akan menjadi pemimpin masa depan. Apa yang mereka lakukan akan menceritakan nasib, nasib rakyat dan negara di masa depan.
Seperti yang dikatakan gubernur, pemuda merupakan kekuatan penting untuk mengembangkan kekuatan masyarakat untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Anggota generasi baru Indonesia juga menjadi alasan kejayaan bangsa yang abadi.
Dengan pemuda yang cerdas, antusias dan patriotik di Kabupaten Natuna, kita tidak perlu khawatir untuk mempercayakan mereka untuk menjaga pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mereka tidak hanya mempertahankan dan melindungi perbatasan darat dan laut di garis depan, tetapi mereka juga berjuang untuk membuat Natuna maju dan sejahtera.